Karen Thompson Walker - The Age of Miracle


Karen Thompson Walker - The Age of Miracle





Ini adalah novel kedua yang akan aku review hari ini. Sama seperti novel sebelumnya, aku bertemu dengan novel ini di sebuah diskon buku. hehehe... Aku tertarik dengan novel ini karena melihat covernya yang berwarna hijau, langit dan seorang gadis yang berdiri di depan burung yang sudah tewas. Terlihat suram namun menarik dimataku. Agak aneh ya. hihihi

Judul ; The Age of Miracle - Yang Pernah Ada
Penulis : Karen Thompson Walker
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 344 hlm
ISBN : 978-979-22-9418-7


Kisah novel ini mengenai bencana alam yang membuat bumi melambat atau bisa dibilang dengan perlambatan waktu, yang tadinya 24 jam dalam sehari bisa menjadi 48 jam hingga 72 jam sehari. Jam malam matahari muncul menyinari bumi dan jam siang bulan yang mengganti posisi matahari. Hingga terbagi dua golongan yaitu golongan penganut jam sebenarnya yang berdasarkan lamanya waktu siang dan malam, dan penganut jam waktu yang diputuskan oleh pemerintah bahwa sehari tetaplah 24 jam.

Seorang gadis berusia 11 tahun, Julia yang kehilangan sahabatnya, Hanna karena harus pindah akibat terjadinya perlambatan itu dan Hanna mulai menjauhinya ketika kembali bersekolah. Lalu, teman keduanya, Gabby juga pergi meninggalkannya karena di sekolahkan di asrama oleh orangtuanya. Setelah itu, Julia juga mengetahui kalau hubungan orangtuanya tengah retak. Kehilangan kakek saat usia 12 tahun dan kisah cinta pertama Julia yang berakhir tak semestinya.

Dalam membaca novel ini, aku sendiri mengalami 'perlambatan' juga. Ya, perlambatan dalam menuntaskan bacaan ini. Sama seperti reviewers yang lain yang merasakan bahwa novel ini flat/datar di setiap babnya. Temanku pun juga mengatakan hal yang sama, bahwa novel ini terlihat biasa. Ada beberapa konflik yang sebenarnya bisa membuat orang membaca itu 'greget', namun penyelesaian konflik itu sendiri yang membuat konflik itu menjadi terlupakan atau 'yasudahlah'.

Sudut pandang di novel ini menggunakan sudut pandang pertama (Aku) sebagai pencerita dan tokoh utama yaitu Julia. Julia adalah gadis biasa saja, padahal sebenarnya ia mengalami banyak kesedihan di dalam hidupnya. Untuk terjemahannya cukup dapat dimengerti olehku. Novel ini cocok untuk dibaca oleh siapa saja.

Komentar

Postingan Populer