CERPEN - Testimony of Blood
Testimony of Blood
Karya : Puti Endah P.
Minggu pagi yang cerah, dimana semua aktivitas formal berhenti sejenak. Sama halnya dengan Lexa, namun baginya hari minggu adalah awal dari hari liburan sekolah yang berlangsung selama 2 minggu. Lexa yang masih tertidur di kamarnya langsung di bangunkan oleh ibunya. Ia pun mau tidak mau harus bangun. Ibunnya mengajak Lexa untuk pergi ke rumah kakeknya. Tapi Lexa menolaknya, karena ia ada janji dengan temannya. Hari ini, jadi ia tidak bias ke rumah kakek , ibunya berkata bahwa ibu akan menginap di rumah kakek dan menyuruh lexa untuk dating dan menyusulnya. Lexa pun akhirnya menuruti perintah ibunya.
Setelah Lexa menemui teman – temannya, Lexa pun pulang ke rumah. Ternyata ibunya sudah pergi ke rumah kakek. Lalu Lexa mendapat SMS dari ibunya yang isinya :
“sayang,mama sudah sampai di rumah kakek,kamu cepat dating ke sini ya.. kakek sudah menunggu.. kamu pakai saja mobil yang ada di garasi.”
Setelah membaca SMS tersebut,Lexa langsung loncat kegirangan, karena ia sudah di perbolehkan membawamobil. Ia pun langsung mengendarai mobilnya menuju rumah kakek.
Di dalam perjalanan,jalanan untuk masuk ke daerah pegunungan atau desa sudah mulai sepi. Tidak banyak kendaraan yang melintas di daerah itu. Di depan mobil Lexa yang tidak jauh letaknya, ada sebuah mobil yang tiba – tiba menabrak seorang anak kecil yang sedang melintas. Lexa pun kaget melihatnya, sehingga ia memberhentikan mobil dan berdiam di dalamnya. Seseorang yang menabrak anak kecil itu adalah seorang laki – laki. Laki – laki itu tidak menyadari kalau Lexa ada di sekitarnya. Laki – laki itu panic dan ia membawa anak kecil yang terluka parah itu ke hutan. Lexa yang melihatnya pun langsung keluar dari mobilnya dan mengikuti laki – laki itu secara diam – diam. Laki – laki itu meletakkan anak kecil itu di dekat pohon yang besar. Lexa melihat laki – laki itu meletakkan anak kecil di dekat pohon besar. Wajah Lexa pun langsung memucat, ia ingin menolongnya, tetapi ia takut kalau ia nanti di tuduh sebagai pelaku yang menabrak anak kecil itu. Ia pun langsung lari menuju mobil dan langsung meninggalkan tempat itu. Setelah meletakkan anak kecil itu, laki – laki itu langsung pergi dan masuk ke dalam mobil dengan tenang. Namun selama di perjalanan laki - laki itu berfikir bahwa anak kecil itu akan baik - baik saja jika di tinggalkan di sana. Anak kecil yang berada di hutan tersebut merintih kesakitan. Anak kecil itu berusaha meminta tolong tapi tidak ada seorang pun yang mendengarkannnya. Anak kecil itu pun langsung jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
Setibanya lexa di rumah kakek, Lexa langsung beristirahat di kamar. Ia masih mengingat peristiwa yang ia lihat tadi. Malam pun tiba, di ruang keluarga ada kakek yang sedang menonton tv sendiri. Lexa pun menghampirinya dan langsung berbicara kepada kakek. Ia menanyakan "apakah kakek pernah menjadi saksi yang mempunyai beban berat dalam suatu peristiwa ?". kakek pun tersenyum pada Lexa dan berkata bahwa kakek pernah menjadi seorang saksi pada peristiwa yang sangat genting, jika kakek memberitahu orang lain, kakek akan mati tapi jika kakek tutup mulut kakek akan aman.
" Lalu apa yang kakek lakukan? apakah kakek memberitahu orang lain atau tidak ? "
"kakek memilih mati."
"jadi kakek tidak tutup mulut ?"
"Ia,kebenarn yang belum terungkap akan membuat hidup seseorang tidak tenang. kakek tidak ingin seperti itu"
"Lalu apa yang terjadi setelah kakek memberitahu orang lain?"
"kakek tidak akan mengalami kematian yang tidak tenang,kebenaran pasti akan terungkap, jika di tutup - tutupi kau akan merasakan hidup mu seperti di neraka dan mendapatkan beban yang berat."
mendengar ucapan kakek, Lexa pun terdiam dan ia membenarkan ucapan kakek, Lexa pun merasakan bahwa hidupnya kini merasa terbebani karena peristiwa tersebut. Ketika ia sedang berada di halaman rumah,ia melihat sosok anak kecil sedang menatapnya dari jauh. Lexa pun tersenyum melihat anak kecil tersebut. Anak kecil itu pun membalas senyumannya tapi wajah dan badannya pun berubah,banyak darah dan luka di sekitar badan dan tubuhnya seperti setelah tertabrak. L exa yang melihatnya pun kaget, wajahnya pucat dan ketakutan. Anak kecil itu pun semakin mendekat dan semakin mendekat ke lexa dan anak kecil pun meminta tolong kepada lexa. lexa pun berlari kehutan. Di hutan ia bertemu dengan anak kecil yang dari tadi terus mengikutinnya sambil meminta tolong.Lexa pun terus berlari, hingga akhirnya ia terjatuh dan tepat di hadapannya ada sosok anak kecil itu lagi yang terus meminta tolong padanya. Anak kecil itu pun mendekatkan wajahnya ke Lexa, Lexa pun langsung berteriak.. Dan Lexa pun terbangun dari tidurnya. Ternyata ia hanya bermimpi. Ketika ia bangkit dari tidurnya, ia tidah mengetahui jika baju yang ia kenakan ada noda darah.
Setelah sarapan, ia duduk di teras. Ia melihat ada sebuah mobil yang terparkir di samping rumah kakeknya. Ia pun langsung menemui rumah itu. Ternyata benar, mobil yang terparkir adalah mobil yang menabrak anak kecil itu. Lexa pun langsung mengahmpiri laki - laki yang sedang duduk di teras itu. Lexa langsung mengajak laki - laki itu ke hutan bersama. Namun laki - laki itu tidak mengerti tingkah Lexa. Lalu Lexa pun menjelaskannya kalau ia mengetahui apa yang laki - laki itu lakukan kepada seorang anak kecil. Laki - laki itu pun terkejut dan ia menolak untuk pergi bersamanya ke hutan. Namun, Lexa bersikeras untuk mengajak laki - laki itu pergi ke hutan dan ia berjanji bahwa ia tidak akan menyalahkan dan membela laki - laki itu karena laki - laki itu tidak bersalah. Akhirnya laki - laki itu pun mau pergi ke hutan bersama Lexa.
Sesampainya di hutan, mereka melihat anak kecil itu masih di sana dalam keadaan pucat. Mereka pun mengecek keadaan anak kecil tersebut. Ternyata anak kecil tersebut masih hidup. Mereka pun langsung membawa anak kecil itu ke rumah sakit. Anak kecil itu tertolong. Namun, keadaan anak kecil itu sangat kritis. Laki - laki itu pun mengenalkan dirinya kepada Lexa bahwa ia bernama Ricko. Ricko pun meminta maaf kepada Lexa karena Lexa terlibat dalam peristiwa ini karena dirinya. Lexa pun menerima permintaan maaf Ricko. Lexa pun mencari identitas anak kecil tersebut. Setelah menemukan identitasnya, Ricko dan Lexa langsung menemui orang tua anak kecil itu dan meminta maaf atas perbuatannya dan menanggung semua biaya rumah sakit. Ricko dan Lexa pun merasa tenang sekarang.
- 1 bulan kemudian -
Ricko dan Lexa menjenguk anak kecil itu di rumah sakit. Anak kecil itu tenyata sudah meninggal seminggu yang lalu. Ricko dan Lexa pun terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka bahwa anak kecil itu sudah meninggal. Mereka pun pergi ke rumah anak kecil itu dan menemui orang tua dari anak kecil tersebut. Mereka merasa bersalah karena telah menyababkan anak kecil tersebut meninggal. Namun orang tua anak kecil tersebut tidak menyalahkan mereka. anak kecil tersebut meninggal karena anak kecil tersebut memiliki penyakit yang sudah ada dari lahir yaitu kelainan pada hati. Ricko dan Lexa pun benar - benar sedih dan merasa bersalah. Akhirnya mereka berziarah ke makam anak kecil tersebut. Setelah berziarah mereka pun pulang dan melewati hutan di mana tempat anak kecil itu tertabrak. sepintas ada sosok anak kecil yang tersenyum di sana.
SELESAI.
Setelah sarapan, ia duduk di teras. Ia melihat ada sebuah mobil yang terparkir di samping rumah kakeknya. Ia pun langsung menemui rumah itu. Ternyata benar, mobil yang terparkir adalah mobil yang menabrak anak kecil itu. Lexa pun langsung mengahmpiri laki - laki yang sedang duduk di teras itu. Lexa langsung mengajak laki - laki itu ke hutan bersama. Namun laki - laki itu tidak mengerti tingkah Lexa. Lalu Lexa pun menjelaskannya kalau ia mengetahui apa yang laki - laki itu lakukan kepada seorang anak kecil. Laki - laki itu pun terkejut dan ia menolak untuk pergi bersamanya ke hutan. Namun, Lexa bersikeras untuk mengajak laki - laki itu pergi ke hutan dan ia berjanji bahwa ia tidak akan menyalahkan dan membela laki - laki itu karena laki - laki itu tidak bersalah. Akhirnya laki - laki itu pun mau pergi ke hutan bersama Lexa.
Sesampainya di hutan, mereka melihat anak kecil itu masih di sana dalam keadaan pucat. Mereka pun mengecek keadaan anak kecil tersebut. Ternyata anak kecil tersebut masih hidup. Mereka pun langsung membawa anak kecil itu ke rumah sakit. Anak kecil itu tertolong. Namun, keadaan anak kecil itu sangat kritis. Laki - laki itu pun mengenalkan dirinya kepada Lexa bahwa ia bernama Ricko. Ricko pun meminta maaf kepada Lexa karena Lexa terlibat dalam peristiwa ini karena dirinya. Lexa pun menerima permintaan maaf Ricko. Lexa pun mencari identitas anak kecil tersebut. Setelah menemukan identitasnya, Ricko dan Lexa langsung menemui orang tua anak kecil itu dan meminta maaf atas perbuatannya dan menanggung semua biaya rumah sakit. Ricko dan Lexa pun merasa tenang sekarang.
- 1 bulan kemudian -
Ricko dan Lexa menjenguk anak kecil itu di rumah sakit. Anak kecil itu tenyata sudah meninggal seminggu yang lalu. Ricko dan Lexa pun terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka bahwa anak kecil itu sudah meninggal. Mereka pun pergi ke rumah anak kecil itu dan menemui orang tua dari anak kecil tersebut. Mereka merasa bersalah karena telah menyababkan anak kecil tersebut meninggal. Namun orang tua anak kecil tersebut tidak menyalahkan mereka. anak kecil tersebut meninggal karena anak kecil tersebut memiliki penyakit yang sudah ada dari lahir yaitu kelainan pada hati. Ricko dan Lexa pun benar - benar sedih dan merasa bersalah. Akhirnya mereka berziarah ke makam anak kecil tersebut. Setelah berziarah mereka pun pulang dan melewati hutan di mana tempat anak kecil itu tertabrak. sepintas ada sosok anak kecil yang tersenyum di sana.
SELESAI.
Komentar
Posting Komentar